Rabu, 04 Oktober 2017

Bis Tjipto yang Ninggal Crito


Owner PO. TJIPTO
Alm. Bpk. H.J.K Soetjipto
Memang kehidupan di dunia banyak yang menganalogikan seperti roda yang senantiasa berputar, adakalanya di atas dan di bawah. Justru yang senantiasa tetap dan bisa selalu dilihat dalam kehidupan adalah perubahan itu sendiri.
Bagi masyarakat Jawa Timur yang hidup di era 80 hingga 2000’an awal – apalagi di daerah Tapal Kuda – bisa dipastikan mengenal bis yang satu ini, TJIPTO. Mungkin masih teringat bus warna putih atau abu abu dengan stripping biru ini bersliweran di jalan. Terutama di era 80 hingga 90 an, Tjipto ini sangat terkenal sebagai image bus yang nyaman.
Tjipto ini benar benar menjadi bis yang ngetop. Perlu dicatat, di jaman itu suatu bus terkenal bukan seperti sekarang – yang terkenal gegara bodi baru dan hanya karena banyak “mania” yang njepret itu bis – Tjipto benar benar menjadi idola di mata penumpangnya. Image bus yang nyaman, air conditioner yang adem, dan bangku yang empuk, melekat di perusahaan milik pribumi Pasuruan ini.
Tjipto kala itu menjadi salah satu bis besar di Jawa Timur. Tjipto ini sekaligus menjadi rival berat Akas yang saat itu dijuluki rajanya bus di Jawa Timur. Persaingan kedua perusahaan otobus ini benar benar sengit. Jika sekarang Eka dan Sumber Group menjadi pesaing ketat di jalur jogjaan, maka rivalitas Akas dan Tjipto bisa dikatakan lebih dari persaingan mereka sekarang. Jika Tjipto membeli unit baru maka dengan segera Akas akan membeli unit baru yang lebih baik dari Tjipto untuk menyainginya, begitu pula sebaliknya
Tjipto dengan livery legendarisnya
Untuk kelas ekonomi, Tjipto melayani trayek Malang Jember, Surabaya Jember, dan Surabaya Bondowoso. Di kelas Patas, Tjipto melayani line Surabaya Jember, Malang Jember, dan Surabaya Bondowoso. Untuk armada Patas Tjipto sendiri seingat dan setahu saya banyak menggunakan body keluaran Morodadi Prima yang terkenal dengan kenyamanan dan keawetannya. Selain itu juga memiliki produk karoseri lain seperti New Armada.
Salah satu kebiasaan bus Tjipto ini yaitu, selalu mampir di garasi sekaligus kantor pusat di Jalan Veteran Pasuruan untuk kontrol karcis dan mengisi solar. Bus bus Tjipto yang mampir sejenak di garasi ini digunakan untuk para asongan menjajakan dagangangannya, kacang rebus, pisang rebus, lumpia, dan juga sate kerang.
Untuk era ’80 hingga ’90-an, Tjipto ini termasuk PO yang mapan. Menurut info yang saya dapat dari bapak saya dan beberapa kenalan, Tjipto ini juga pernah berjaya di line bus malam Jakarta Surabaya Malang di tahun ‘70 hingga ‘80-an. Jalur bus malam paling elite kala itu . Pemain lainnya menurut cerita bapak antara lain PO. Kembang Express, Po. Raseko, dan Po. Mawar. Dan merupakan bus Jawa Timur pertama yang mengekspansi rute hingga ke Jakarta. Bapak juga bercerita jika pemilik bus besar asal Bogor  juga secara tidak langsung “belajar” banyak dari PO. Tjipto ini. Selain bisnis bus, owner bus Tjipto ini juga konon memiliki hotel WETA di Jalan Genteng Kali, Surabaya.
Tjipto di akhir cerita manisnya, tahun 2015 sebelum dinyatakan pailit
Sayang, PO. Tjipto harus mengakhiri cerita manis perjalanannya di medio 2000’an. Sepeninggal ownernya, Bpk. H.J.K Soetjipto, Tjipto ini mulai mundur teratur. Bisnisnya lantas dibagi ke kedua anaknya, itulah sebabnya di bodi bus Tjipto pada sisa sisa kejayaannya terdapat simbol lingkaran dan segitiga, sebagai tanda bus ini telah terbagi dua. Ya masalah regenerasi bisnis ini memang bukan hal mudah. Setelah dibagi ke anaknya Tjipto makin mundur teratur. Seperti macan ompong bisa dikatakan macam itu. Hingga tahun 2010’an bis Tjipto tak seperti dulu. Bus patas yang dulu digemari masyarakat juga sering trouble, bodi juga sudah kurang terawat, cat banyak mengelupas sana sini, AC tidak lagi dingin dan masih banyak lagi. Trayek juga banyak dijual ke PO. Ladju sekitar tahun 2010’an itu.
Setelah itu, di tahun 2014, sepertinya mulai ada gebrakan baru dari Tjipto. Mulai meremajakan unitnya dengan armada Mercedes eks. Pahala Kencana. Dengan warna dasar biru dan ungu. Serta mengusung tagline baru “ The Great Java Eastern Heritage Autobus’’. Julukan itu memang cocok seratus persen pas buat Tjipto.
Namun mungkin cerita berjalan lain, di tahun 2015, Tjipto dinyatakan pailit. Seluruh cerita tentang Tjipto berakhir disini. Trayek milik PO. Tjipto banyak diakuisisi PO. Kemenangan, beserta sisa beberapa armadanya. Namun menurut penilaian saya, Tjipto “Kemenangan” ini berbeda dengan Tjipto yang asli dahulu. Jika dulu dikenal dengan bus yang nyaman, namun hingga saat ini menurut saya masih belum nampak di “penerusnya” ini.

Tjipto yang disewa trayeknya oleh PO. Kemenangan Surabaya

Tjipto yang trayeknya disewa Hasbunallah Group

Mungkin itu tadi ulasan singkat dan nostalgia lebih tepatnya tentang sejarah & perkembangan bus Tjipto. Jika ada dari para pembaca sekalian yang ingin mengkoreksi dan menambah info lain. Silahkan ditulis di kolom komentar. Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi kita semua.


HINO RG - Legenda yang Nyaman dari HINO


Kokpit dari Hino RG dengan bentuk setir menyerupai "V" terbalik
Jika anda seseorang yang tertarik dengan dunia perbis-bisan di tanah air, mungkin sudah mengenal yang satu ini. Hino RG, produk ini sudah sangat dikenal di Indonesia, dan sempat menjadi trendsetter di awal 2000’an. Hino RG di Indonesia sendiri dijual hingga tahun 2006’an, lalu diteruskan oleh adiknya, Hino RK-Z R235.
Hino RG ini mulai dipasarkan di Indonesia mulai tahun 1996’an menurut info dari bapak saya. Hino RG dipasarkan dengan dua model, RG1JNKA dengan sasis pendek dan RG1JSKA dengan sasis panjang.
Bisa dikatakan, Hino RG ini adalah adik penerus Hino RK2H alias RK Turbo, dengan dimensi sasis yang lebih panjang. Hino RG ini didukung dengan mesin seri J08C-Ti dengan kapasitas 7961 cc, dengan tenaga 240ps. Pada Hino RG ini juga telah dilengkapi dengan teknologi turbo plus intercooler.
Ada pula yang memberi info, jika Hino RG sendiri memiliki banyak kemiripan dengan Hino RN. Sasis yang digunakan oleh RG sendiri konon ceritanya lebih mirip Hino RN daripada Hino RK-8.
Dan menurut saya, dari suara mesin RG dan RN memang agak mirip. Suara mesinnya dari luar memang agak gahar, berbeda dengan RK-8 yang menurut saya lebih halus daripada RG dan RN. Ada yang bilang jika Hino RN sendiri adalah “penerus” dari Hino RG yang telah stop produksi di tahun 2006’an.
Menurut pengalaman saya dalam perjalanan menggunakan bus Hino, Hino RG inilah yang paling saya favoritkan. Suspensinya memang sangat empuk dan anteng. Suara di kabin yang lebih halus menurut saya daripada kakaknya, Hino RK Turbo. Dan menurut pengalaman saya sendiri, Hino RG ini sangat handal di trek lurus. Plus lagi, sasis RG yang juga relatif lebih panjang, sehingga pengaturan jarak antar seat bisa lebih lebar dan lega.
Menurut opini saya sendiri, varian Hino yang satu ini lebih nyaman dibanding adiknya, Hino RK8. Bisa dikatakan naik Hino RG ini 11/12 dengan naik Mercy Intercooler soal nyamannya, tentunya dengan driver yang mumpuni dan kondisi armada yang terawat pula.
Jika ada dari para pembaca sekalian yang ingin mengkoreksi dan menambah info lain. Silahkan ditulis di kolom komentar. Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Akas IV Hino RG dengan body Morodadi Patriot

Gunung Mulia Hino RG dengan Body Laksana Sprinter

 


Sabtu, 30 September 2017

Bermula dari P.P PATAS JATIM



Peluncuran Perdana PP. PATAS JATIM pada 2 April 1990
Di Terminal Joyo Boyo Surabaya

Jawa Timur memang memiliki cerita tersendiri dengan dunia transportasi bus. Di Jawa Timur, hingga kini bus masih menjadi primadona masyarakat, karena harga yang murah, jam keberangkatan yang fleksibel, serta beragam pertimbangan lainnya. Di Jawa Timur pula persaingan antar perusahaan otobis juga terkenal sengit. Satu sama lain saling bersaing merebut hati para penumpang.
Okee..., langsung saja di tulisan ini akan dibahas tentang perkembangan bus cepat terbatas alias bus patas di Jawa Timur ini.
Awalnya bus patas di Jawa Timur ini dirintis melalui Pilot Project Patas Jatim yang selanjutnya dikenal sebagai PP. PATAS JATIM. Keberadaannya ditetapkan mulai 19 Maret 1990. Pada awalnya ada sebanyak 15 perusahaan otobis yang mengoperasian PP. PATAS JATIM. Peluncuran perdana PP. PATAS JATIM pada 2 April 1990 di Terminal Joyoboyo, Surabaya. Kala itu diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Bpk. Soelarso.


PO. HAFANA salah satu pelopor bus patas di Jawa Timur yang masih eksis hingga kini

Bicara soal bus patas di Jawa Timur, trayek pertama yang dirintis adalah Surabaya – Malang. Bukan tanpa alasan, trayek ini menghubungkan dua kota besar dengan denyut perekonomian yang sibuk. Hal itu tentu menjadi pertimbangan utama dalam proses babat alas bis patas di Jawa Timur. Perlu diketahui, sebelum resmi diluncurkan program PP. Patas Jatim, tepatnya tahun 1988’an sudah ada bus dengan pelayanan dengan sistem cepat dan terbatas. Yaitu di trayek Surabaya – Malang yang dilayani Kalisari, Hafana, dan Menggala.
Di jalur Surabaya Malang, perusahaan otobis pertama yang melayani kelas patas adalah PO. Kalisari dan PO. Hafana. Bagi masyarakat Surabaya dan Malang mungkin sudah familiar dengan dua otobis tersebut. Dari segi armada kala itu, Kalisari mengandalkan bus Mercedes Benz OH, sedangkan Hafana sendiri menggunakan bus jenis Hino AK dan Mitsubishi BM.
Kala itu bus diberangkatkan dari terminal Wonokromo alias Joyo Boyo, belum di Bungurasih seperti sekarang. Setelah itu, mulai masuk pemain lainnya, antara lain, PO. Haz dengan armada Hino RK, PO. Menggala tampil dengan Mercedes OH dan OK series. Ada pula PO. Mandala, pemain besar kala itu yang juga ikut meramaikan dengan bus Hino RK-nya . Dana Dhasih dengan dapur pacu Hino RK. Laksana Anda dengan Hino AK dan Mitshubishi BM. Lalu mulai datang pemain baru lainnya antara lain, PO. Pangeran dan Medali Mas dengan bus Hino RK.

Foto Kenangan : PO. HAZ Patas Jatim kala itu dengan dapur pacu Hino RK


Saat ini, persaingan di jalur ini memang panas namun tetap dingin. Kalisari dan Hafana dengan Mercedes Benz OH-nya. Menggala dengan armada Mercedes Benz dan Golden Dragon, ketiga pemain inilah yang menjadi favorit di hati masyarakat sekarang. PO. Pangeran dan Mandala juga telah mundur dan kabarnya trayeknya diakuisisi oleh PO. Restu.
Setelah sukses di jalur Surabaya Malang, lalu dibukalah trayek Surabaya Madiun. Mandala, pemain besar kala itulah yang pertama kali mencicipi line ini dengan bus Hino AK dan RK miliknya. Selain itu ada pula Widji dengan Mitshubishi BM series. Kalisari dan Akas juga ikut bermain di jalur ini dengan armada Mercedes Benz OH.  Setelah itu, Widji mulai mundur teratur, disusul Kalisari dan Akas juga ikut absen di jalur ini. Keluarnya tiga pemain itu diiringi dengan masuknya Jaya, Cendana, Indrapura dan Restu. Kini yang bermain di line ini tinggal Restu, Jaya dan Cendana saja.

Bus Kenangan : PO. HARAPAN JAYA Patas Surabaya Tulungagung

Lalu ada line Surabaya Kediri Tulungagung. PO. Harapan Jaya dan Rukun Jaya yang pertama kali babat alas di jalur ini. Disusul dengan Sri Lestari dan Setiawan. Sekarang di jalur patas ini tinggal ada pemain tunggal yaitu PO. Harapan Jaya.
Di daerah timur – daerah Tapal Kuda – dibuka pula trayek Surabaya Probolinggo Jember / Bondowoso / Situbondo Banyuwangi. Jalur ini sejak awal memang “milik” keluarga Akas (Akas I,II, dan IV) termasuk Mila Sejahtera. Bus yang digunakan juga bervariasi, mulai Mercedes Benz OH, Hino RK dan AK, dan Nissan Diesel CB dan RB. Selain Akas, ada juga rival beratnya, apalagi kalau bukan Tjipto. Tjipto juga bermain di jalur ini dengan bus Mercedes Benz OH dan Hino AK. Ada pula PO. Jember Indah yang menggunakan bus Mercedes OH. Di saat yang hampir sama, juga dibuka line Jember Malang. Dengan tiga pemain sama seperti di atas tadi. Seiring berlanjutnya zaman, pasti ada yang berubah pula. Kini nasib dan cerita besar Tjipto harus berakhir, trayeknya banyak yang dijual ke berbagai macam PO lain, yang paling banyak yaitu ke PO. Ladju dan PO. Kemenangan. Jember Indah sendiri beberapa trayeknya dibeli Akas II – kemudian menjadi milik Akas Asri – dibranding dengan nama Jember Indah Asri. Datang pula pemain baru macam Sandy Putra dan Kemenangan. Kini di daerah Tapal Kuda, Mila Sejahtera masih menjadi primadona tersendiri. Disusul Akas Asri, Jember Indah dan Ladju.


Bus Legendaris Asli Pasuruan PO. TJIPTO

Untuk line Antar Kota Antar Provinsi alias AKAP, juga dibuka beberapa trayek. Untuk Surabaya Solo dirintis oleh Mandala dengan bus Hino RK-Turbo. Untuk trayek Surabaya Jogja dilayani oleh Mila Sejahtera dan Karmina Rizky dengan bus Hino RK, Hino AK, dan Mercedes Benz OH-nya. Mila Sejahtera dan Karmina Rizky sendiri adalah keluarga Akas Group. Kemudian Mandala mulai mundur di jalur ini. Masuklah Eka dengan Nissan RB dan Hino AK, Sumber Kencono dengan Hino AK dan Mitshubishi BM, serta Jaya Utama dengan Mercedes Benz OH. Kini yang masih bertahan dan menjadi rival sengit adalah Eka dan Sumber Kencono yang dibranding sekarang dengan nama Sugeng Rahayu.
Di jalur pantura, juga dibuka line Surabaya Semarang via Tuban. Yang dirintis oleh Mandalasari dengan Hino AK, RK, dan Mercedes Benz OH. Pemain lainnya yaitu Trigaya Putra dengan Nissan RB dan CB nya. Setelah itu, keduanya hilang dari peredaran dengan masuknya Jaya Utama dan Jawa Indah dengan armada Mercedes Benz OH eks. bus malam mereka. Disusul dengan Sinar Mandiri (Restu Group) dan Widji Lestari dengan Hino AK, dan Nusantara dengan Scania dan Hino RG. Semua masih eksis hingga kini, dengan catatan Trigaya Putra diakuisisi Jaya Utama, kemudian Jaya Utama menambah unit patas dengan bendera PO. Indonesia.










Nah, mungkin itu tadi ulasan singkat tentang sejarah & perkembangan bus patas di Jawa Timur. Jika ada dari para pembaca sekalian yang ingin mengkoreksi dan menambah info lain. Silahkan ditulis di kolom komentar. Terima kasih dan semoga bermanfaat.


















Sumber Foto        : Buku SETAHUN P.P PATAS JAWA TIMUR
                               

Mengenal Berbagai Kelas Pelayanan Dalam Bus



Selamat berjumpa lagi dalam tulisan saya ini. Hmm... bicara tentang kelas dalam bus, mungkin banyak diantara kita yang sudah familiar. Misalnya kelas eksekutif atau kelas ekonomi. Bagi mereka yang sudah terbiasa wira wiri kian kemari menggunakan jasa transportasi bus, mungkin hal ini mudah layaknya pelajaran anak SD saja. Namun, mungkin masih ada masyarakat yang masih belum familiar dan belum paham tentang hal ini. Bagi anda yang masih belum paham, dan ingin lebih mengetahui tentang berbagai kelas pelayanan dalam bus, mungkin tulisan saya ini bisa sedikit membantu anda.


Interior Milik PO. Nusantara Signature Class


Okee..... langsung saja saya jelaskan secara singkat. Untuk masalah kelas pelayanan di dalam dunia perbis-bisan di Indonesia umumnya dibagi menjadi kelas yaitu
  • ·        Ekonomi
  • ·        Bisnis
  • ·        VIP
  • ·        Eksekutif
  • ·        Super Eksekutif


Kelas Ekonomi

Hmm... ketika mendengar kata ekonomi – apalagi untuk bus – pasti yang terlintas di benak kita tak jauh jauh dari hal hal buruk. Panas, pengap, asap rokok yang ada di tiap sudut, pengamen yang datang silih berganti, bangku yang keras plus penumpang yang berdesakan – Lengkap sudah rasanya – Ya memang image itu masih melekat dan jadi stigma di masyarakat kita.
Eits.. jangan khawatir dulu. Tak selamanya bus ekonomi itu buruk, memperlakukan penumpang layaknya ikan sarden. Kini, karena tuntutan pasar, yang pasti sekarang bis kelas ekonomi tak seburuk itu. Sekarang sudah banyak bus ekonomi yang menyediakan fasilitas Air Conditioner alias AC, tanpa memungut biaya tambahan pada tarif bus. Bahkan ada juga beberapa bus yang dengan kelas ekonominya sudah terdapat fasilitas tambahan lain, seperti toilet dan smoking area.
Oke... lanjut membahas masalah kapasitas dan jumlah penumpang kelas ekonomi. Untuk formasi kursi/seat di kelas ekonomi ini adalah 2-3, dan jumlahnya sekitar 50 hingga 60 seat. Tetapi untuk jumlah penumpang yang bisa terangkut, lebih dari itu. Karena di bus ekonomi masih berlaku penumpang berdiri, sehingga total mungkin bisa memuat sekitar 80an penumpang. Dan untuk tambahan saja, untuk kelas ekonomi, tak melulu harus formasi seat 2 – 3 dan dengan jumlah seat sebanyak itu. Oke.... hal itu nanti akan dibahas di tulisan berikutnya saja

Kelas Bisnis

Lanjut saja ke bahasan berikut, kelas bisnis atau mungkin yang lebih dikenal dengan istilah cepat terbatas alias bis patas di masyarakat kita. Okelah... mungkin kita sudah familiar dengan istilah itu, kelas bisnis ini bisa dianggap sebagai bis patas juga – Meskipun tak sepenuhnya benar juga.
Untuk hal jumlah penumpang, kelas bisnis ini kapasitasnya sekitar 42 hingga 48 seat pada umumnya. O Iya... di kelas ini juga umumnya juga telah mentiadakan penumpang berdiri – sehingga banyak yang menyebut sebagai bis patas. Di kelas ini formasi seat alias kursi juga berbeda, yaitu formasi 2 – 2. Di kelas ini – hingga kelas Super Executive nanti – juga umumnya telah menggunakan recleaning seat alias seat yang bisa diatur rebah tegaknya sesuai keinginan penumpang.


Interior PO. MUNCUL
Patas Solo Semarang




Kelas VIP

Sesuai namanya, VIP alias Very Important Person, kelas ini adalah peralihan ke kelas yang lebih baik lagi pelayanannya. Untuk kelas ini biasanya digunakan di bus malam cepat. Selain VIP, ada beberapa Perusahaan Otobis atau PO, yang memberikan nama lain, antara lain Junior Executive , Eksekutif Muda, dll.
Untuk fasilitas yang tersedia umumnya adalah Air Conditioner, Recleaning Seat, Toilet, Smoking area dan lainnya sesuai kebijakan perusahaan otobus tersebut. Untuk jumlah seat juga beragam sesuai kebijakan perusahaan otobus dan kondisi bus sendiri , mulai 40 hingga 32 seat.

Salah Satu Interior V.I.P Milik PO. Santoso
Melayani Trayek Jakarta Jogjakarta


Kelas Executive

Ini dia kelas yang dianggap kelas tinggi dan memiliki prestise sendiri. Ya memang ada benarnya juga, dibanding kelas kelas yang sudah disebutkan tadi.  Di kelas inilah banyak Perusahaan Otobus yang bersaing sengit, ada yang menjual fasilitas tambahan yang wah, ada yang menjual kenyamanan yang lebih, dan lain sebagainya. 
Di kelas ini pula, sudah banyak yang memberi fasilitas tambahan seperti coffee maker, coolbox, free wi-fi, Audio Video on Demand alias AVOD, USB Charging Power Plug, dan fasilitas lain yang menarik penumpang. Kapasitas penumpang untuk kelas executive ini berada di kisaran 24 hingga 36 seat, tergantung kondisi bus dan tentunya kebijakan perusahaan otobis itu. Umumnya juga di kelas ini, di tiap seat juga telah dilengkapi foot rest & leg rest yang akan menambah kenyamanan penumpang



Interior Bus RAYA Execuitive Class
Jurusan Wonogiri Solo Jakarta Bogor

Super Executive Class

Yang terakhir dan sebagai puncak kasta pelayanan bus di Indonesia, Super Executive Class. Dari namanya tentu sudah mencerminkan bus itu sendiri. O Iya... ada beberapa bus yang menamai kelas SE – Super Executive – dengan istilah lain, ada yang mengistilahkan dengan nama Super Top, Big Top, Premiere Class dan lain sebagainya.
Di kelas ini kapasitas penumpang juga makin sedikit, sehingga jarak antar seat juga sangat lega dan tambah nyaman untuk perjalanan jarak jauh. Umumnya, di kelas ini berkapasitas 18 hingga 24 seat saja dalam satu bus. Sejauh ini yang masih eksis dengan kelas SE antara lain, Safari Dharma Raya, Nusantara, Raya, Haryanto, Shantika, Harapan Jaya, Rosalia Indah, Muncul , Gajah Mungkur dan Lorena-Karina ( khusus yang ini ada catatan tersendiri hehehe....)
Sebenarnya, kasta tertinggi di pelayanan bus ini, kian hari kian tersaingi dengan penerbangan ekonomi murah. Namun, masih ada yang eksis karena masih dipercaya dengan pelayanan yang benar benar “ Super “ itu tadi. Dan yang tidak bisa terganti, yaitu perjalanan dalam bus itu sendiri yang bagi sebagian orang masih asyik dinikmati. Menyusuri kehidupan dan kondisi dari satu kota ke kota lain mungkin menarik bagi beberapa orang (termasuk saya sendiri).



Interior dan Eksterior
LORENA Super Executive
Dengan Body Karoseri Rahayu Santosa
Jakarta Surabaya Malang



           Ya itulah tadi beberapa tulisan saya tentang beberapa kelas bus yang umum di Indonesia. Saat ini, bus masih bisa diandalkan karena banyak faktor. Salah satunya ya karena banyakanya variasi kelas dan juga variasi harga sesuai kondisi penumpang.
Untuk masalah kualitas pelayanan, pasti para pembaca memiliki banyak pertimbangan tersendiri dari banyak perusahaan otobus yang ada. Tentu karena penyedia angkutan bus ini didominasi oleh swasta. Maka tak heran banyak variasi dalam pelayanan itu. Yang diharapkan penumpang pastilah hal hal yang baik dalam melayani penumpang.







Baik, mungkin sekian dulu tulisan saya pada kesempatan ini. Semoga membantu anda dan menambah wawasan anda. Jika ada pertanyaan atau ada koreksi dan tambahan, silahkan anda tulis di kolom komentar dibawah. Mari kita saling berbagi wawasan dan pengetahuan.







Sumber Gambar : 
Instagram @busklasik
Fans Page Facebook Santoso Lover
Fans Page Facebook Barisan Ijo Sejati (B.I.S)
Koleksi pribadi





Tips dan Trik Naik Bis yang Aman & Nyaman




Oke mungkin terlintas di benak. Bis yang nyaman dan aman dinaiki itu gimana sih ? Oke langsung cekidot aja gan.

Tentu banyak dari kita yang mau pergi naik bus terutama bagi yang pertama kali naik bis, pasti agak bingung, kira kira naik bis apa ya ? Ntar gini.... Ntar gitu ..... Oke, sangat wajar hal itu terjadi, apalagi yang pertama kali dan melakukan perjalanan jauh. Di era digital ini rasanya semakin dimudahkan untuk memilih. Tapi ane bakal ngasih tips aja nih, biar aman dan nyaman saat perjalanan naik bis. Terutama bagi yang baru pertama kali naik bis.

Pastikan Tujuan Anda Dilayani Oleh Bus Pilihan Anda

Ini penting gan... karena kalau sampai salah .... sangat fatal akibatnya bagi anda sendiri. Jadi tanyakan dulu ke mbah gugel ya gan, kalau punya kenalan yang sudah berpengalaman malah lebih baik lagi itu.

Pilih Bus Dengan Reputasi Bagus

Nah ini juga tidak kalah pentingnya. Silahkan search di internet, saya jamin pasti sudah banyak review tentang bis bis yang recomended. Kalau saya boleh beri saran, carilah bus bus yang sudah lama melayani di jalur itu. Misalnya, jika dari Surabaya ke Jember, saya menyarankan untuk naik Akas Asri, Mila dan Damri untuk kelas ekonomi, untuk kelas Patasnya saya menyarankan Mila, Akas Asri, Ladju dan Jember Indah. Coba juga baca review dan pengalaman pengguna yang sudah banyak tertulis di dunia maya ini.

Beli Tiket di Agen Resmi

Ini yang menjadi banyak masalah. Banyak calon penumpang baru yang tertipu calo, baik yang abal abal atau yang berseragam. Belilah tiket di agen resmi. Terutama jika anda naik bus malam yang butuh reservasi. Ada website yang menulis tarif bus yang bisa anda gunakan untuk crosscheck. Saya juga menyarankan untuk mencari dahulu CP Agen resmi di daerah anda, sebelum anda mereservasi tiket anda. Dan ada juga beberapa bus yang sudah menerapkan sistem online. Tentu sangat memudahkan kita di zaman yang serba digital ini.

Bersikap Tenang dan Wajar Saat di Terminal

Untuk anda yang pertama kali naik bis dan masih belum punya tiket. Nah ini sangat membantu. Bersikaplah tenang, jangan takut dan raut muka jangan sampai terlihat bingung. Hal itu menjadi celah para calo nakal untuk menghabisi anda. So... tetap tenang dan waspada. Jika ingin ke suatu tempat, bacalah rambu rambu petunjuk arah yang ada. Jika masih kesulitan bertanyalah pada petugas yang berjaga. Jangan percaya pada orang yang menawarkan jasa jasa yang tidak jelas. Intinya tetap tenang saja, jika ditanya anda mau kemana, ada baiknya anda diam dahulu.

Jaga Barang Bawaan Anda

Nah, yang terakhir, pastikan bawaan anda aman. Jika diletakkan di bagasi, ada baiknya anda beri tanda sendiri dan titipkan ke kru bus yang bersangkutan. Jangan bawa perhiasan mencolok. Ada baiknya anda juga menyediakan makanan kecil sesuai selera anda. Jangan sampai lengah, dan jangan percaya akan orang yang belum anda kenal.

Berdoa Agar Perjalanan Lancar

Ini nih.. penting tapi sering dilupakan oleh orang orang, termasuk ane sendiri gan hehehe.... Berdoa gan, biar perjalanan lancar dan bisa sampai tujuan dengan selamat.





Mungkin sekian dulu tulisan saya pada kesempatan ini. Semoga membantu anda dan menambah wawasan anda. Jika ada pertanyaan atau ada koreksi dan tambahan, silahkan anda tulis di kolom komentar dibawah. Mari kita saling berbagi wawasan dan pengetahuan.





Kenapa Harus BIS ?

Kok seneng motret bis ? Emang enak kalo pergi ngebis ? Kok nggak seneng nyepur aja gan ......... ? 



***********************


Ya... setidaknya keempat pertanyaan itu yang sering ditanyakan langsung padaku, setelah ngerti aku seneng sama yang namanya bis – dan mereka langsung nggak ngeh. Oke sebagai introducing dari tulisan tulisan saya berikutnya, ada baiknya tulisan ini dibuat dulu gan.

Pertanyaan yang pertama : Kenapa sih kok suka bis ? Jawabannya sebenernya simple, jika di-Inggriskan kira kira begini bunyinya : “ Lah yo sakarepku sing seneng aku ndadak ngurus awakmu ” Oke, yang jelas saya suka bis itu bukan karena tiba tiba suka atau apalah. Mulai kecil dulu sebenernya udah “dididik” seneng bis. Mulai kecil udah diajak bapak jalan jalan ke Arjosari ( Terminal Malang ). Lah kok mulai kecil udah diajak ke Arjosari ? Lah iya, entah kebetulan atau sudah ginaris dari kersane Gusti, bapak ibu juga paham lagi juga seneng bis juga. Cocok sudah ! Hingga kini mulai dari bis favorit, mesin favorit, hingga bodi bis favorit, nggak bapak, ibu, anak podo wae alias serasi. Satu keluarga seneng naik Akas & Mila Sejahtera – kebetulan aku asli nJember gan – Satu keluarga senengane naik Mercy Intercooler, dan masih banyak cerita lain di sini.

Kok seneng sih njepret bis ? Ya yang jelas buat koleksi plus kenangan. Alasan inilah yang menjadikan ane kok lebih sreg aja motret bis bis yang lawas – yang tidak “dianggap bis” oleh pihak pihak yang mengaku mania -  daripada bis bis baru sekarang yang menurutku mboseni, gitu gitu aja, dan terlalu pasaran. Oke selera boleh beda yang penting tetep seneng bis & keep septi ya gais....

Well, selanjutnya. Emangnya enak pergi pergi naik bis ? Nek ora enak ora tak lakoni, kira kira gitu lah jawaban ane simplenya. Berpergian alias turing naik bis itu enak gan. Bisa menikmati jalan, pohon, gunung, sungai, laut, macet, dan lainnya selama perjalanan. Kalo rejeki bisa menikmati ciptaan Tuhan yang lain dalam bus ehehe.... Bisa juga kenalan sama kru bus yang mungkin kedepan kita bisa mendapatkan keuntungan dari sini (baca: tarip langganan). Masih banyak lah, pokoknya enak dah.... Nah masalahnya, masih banyak orang yang gak tau cara milih bis yang nyaman itu gimana gaess... Terlebih yang menyediakan bis di Indonesia ini adalah swasta, dengan kebijakan yang berbeda pula. Jadi harus pandai pandai ya gaess. Memang masih banyak perusahaan yang bermain nakal, tapi yang baik juga tambah banyak kok gaes ....

The last, kok gak seneng kereta aja sih gan ? Simple jawabku, otak, dengkul, b*k*n* dan dompetku masih klop, jadi masih seneng dan milih naik bis. Naik kereta eksekutif hari hari ini tambah mahal tiketnya, fasilitas makin minim, kenyamanan juga dikorbankan. Naik kereta eksekutif sekali perjalanan hampir sama dengan naik bis eksekutif untuk satu kali pulang pergi Hmmmmm.....  Naik kereta ekonomi memang saat ini makin baik, tapi yang buatku males nyepur itu bangkunya! yuhu bangkunya itulho... mbok ya diganti lah ..... jangan tetap jejeg 90 derajat gitu. Memang sekarang sudah ada peremajaan, kursi sudah diganti, tapi jaraknya kok ya kurang dengkulniawi banget. Satu lagi, dan sebenernya ini alasan utamaku, naik kereta itu gak fleksibel. Terutama di jam pemberangkatannya dan kelassnya plus harganya gabisa ditawar ehehe.... Okelah saya kira itu alasanya, semoga PT. KAI makin memperhatikan hal hal kenyamanan lebih baik lagi.

Ya kira kira itulah sedikit basa basinya. O Iya ikuti terus blog ini ya, nanti selanjutnya bakal ada tulisan tulisan lain – yang gak jauh jauh dari bis – yang semoga menambah wawasan anda sekalian.






Bis Tjipto yang Ninggal Crito

Owner PO. TJIPTO Alm. Bpk. H.J.K Soetjipto Memang kehidupan di dunia banyak yang menganalogikan seperti roda yang senantiasa berputa...